Pembangunan Irigasi Tersier di Bulukumba Dukung Tiga Kali Panen Dalam Setahun

7 hours ago 3

Beranda News Pembangunan Irigasi Tersier di Bulukumba Dukung Tiga Kali Panen Dalam Setahun

5 Februari 20255 Februari 2025

Pembangunan Irigasi Tersier di Bulukumba Dukung Tiga Kali Panen Dalam Setahun Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry meninjau irigasi tersier di Bulukumba (Dok: Ist)

banner 468x60

KabarMakassar.com — Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memuat terkait memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Bulukumba sendiri merupakan daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang kaya akan sumber daya alamnya. Mulai dari pantai, perkebunan hortikultira, tanaman pangan hingga peternakan.

Pemprov Sulsel

Sektor pertanian juga menjadi salah satu fokus utama, mengingat swasembada pangan terus digenjot di Sulsel.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry dan Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf melakukan peninjauan ke pembangunan irigasi tersier di dua titik, yakni irigasi pracetak di Desa Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale dan irigasi pracetak di Desa Bulo-bulo di Kecamatan Bulukumpa.

Ketua DPRD Bulukumba, Umy Asyiatun Khadijah, mengungkapkan terkait hasil positif yang dirasakan oleh petani usai dibangunnya irigasi tersier di Bulukumba.

“Alhamdulillah dengan adanya irigasi ini perairan sawah masyarakat jadinya bagus. Dalam setahun bisa sampai tiga kali panen. Karena pengairannya sudah bagus, hasil sawah yang semakin baik meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelas Umy pada Senin (03/02).

DPRD mendukung dalam hal pengawasan, bahwa pengairan ini termasuk dalam upaya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Karena ini mendukung kesejahteraan masyarakat, makanya kami dukung,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bulukumba, Thaiyeb Manangkasi, menyatakan, untuk irigasi tersier merupakan wilayah dari Dinas Pertanian dan sudah masuk tahun ketiga tidak lagi melakukan pembangunan irigasi secara konvensional.

“Dengan begitu bisa meminimalisir rembesan air. Kalau pakai irigasi konvensional itu bisa sampai 60 persen air merembes. Jadi bisa kita pertahankan dari hulu ke hilir itu 90 persen utuh,” tuturnya.

Sebagai informasi, irigasi pra cetak yang dibangun baru 11 km panjangnya. Ini tersebar di 109 desa. Targetnya, ditambah sekitar 49 titik yang masuk kategori rusak ringan dan berat prioritas untuk diperbaiki.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news