Sekolah Rakyat di Sulsel Mulai Tahun Ajaran Baru, Siswa Tinggal di Asrama

6 hours ago 1

KabarMakassar.com — Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Malik Faisal mengungkapkan pada bulan Juni atau Juli para siswa sudah dapat memulai proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat.

“Tahun ajaran baru kita sudah mulai,” tukasnya pada Selasa (13/05).

Disampaikan bahwa kelas pertama yang akan masuk di Sekolah Rakyat adalah kelas 1 SMP dan 1 SMA dimana nantinya anak-anak sudah dapat tinggal langsung di asrama.

“Kita akan lihat bagaimana kondisi plus minusnya nanti pada saat kita mulai, dan itu akan kita lakukan perbaikan-perbaikan,” terangnya.

“Intinya, kita berharap dampak daripada itu bagaimana kita insya Allah tahun 2045 pada saat era Indonesia Emas, ketimpangan anak-anak dari keluarga mampu dan tidak mampu, tidak jauh lagi,” sambungnya.

Ia menegaskan, dengan hadirnya Sekolah Rakyat maka semua anak bangsa dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam menuntut ilmu.

Abdul Malik optimis pada tahun pertama Sekolah Rakyat di Sulsel dapat diisi oleh kurang lebih seribu siswa dari target 25 ribu siswa.

Rekrutmen calon siswa Sekolah Rakyat, kata Abdul Malik, nantinya akan dilakukan oleh pendamping-pendamping Program Keluarga Harapan atau PKH.

“PKH saat ini yang sudah berjalan melakukan pendampingan kepada keluarga miskin yang mendapatkan program bantuan sembako, BPJS kesehatan gratis, program keluarga harapan,” ucapnya.

Adanya hal baru, tentu tidak lepas dari tantangan pelaksanaan. Seperti Sekolah Rakyat ini.

“Kendala kami dilapangan, untuk mengajak anak-anak kita untuk masuk sekolah. Karena tantangan pertama kita bukan cuma anaknya, tapi orang tuanya,” beber Abdul Malik.

Langkah yang diambil untuk mengatasi kendala rekrutmen calon siswa Sekolah Rakyat, ungkap Abdul Malik dengan mengubah mindset para orang tua dan membantu dengan program.

“Bukan cuma anaknya sekolah, tapi keluarganya juga diberikan bantuan, agar dapat melepas anaknya,” imbuhnya.

Terdapat banyak program yang bakal diberikan oleh pemerintah, seperti memberi program advokasi pemberdayaan kepada orang tua.

“Jadi bukan cuma kita persiapkan anak sebagai jangka panjang untuk memotong rantai kemiskinan tapi kondisi kemiskinan sekarang kita jalan, bagaimana ada pemberdayaan misalnya ada usaha, memberikan pekerjaan dan lainnya,” tuturnya.

Untuk diketahui, Sekolah Rakyat dibiayai secara penuh melalui APBN, sehingga pemerintah daerah hanya mempersiapkan lokasi atau lahan pembangunan.

Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf telah melakukan kunjungan kerja di Sulsel. Disampaikan bahwa Sekolah Rakyat akan hadir ditengah masyarakat.

Ia mengatakan dua lokasi di Makassar siap menjadi tempat penyelenggaraan Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari keluarga miskin atau kurang mampu.

Diketahui, dua lokasi tersebut ialah Sentra Wirajaya serta BBPPKS Makasar. Sedangkan lokasi lain yang sedang disurvei yaitu gedung milik BPSDM Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

Kesiapan pembukaan Sekolah Rakyat ini menjadi bukti komitmen pemerintah memutus mata rantai kemiskinan, terutamanya melalui pendidikan.

“Boleh orangtuanya tidak sekolah, tapi anak-anaknya harus tumbuh jadi generasi tangguh,” ungkap Mensos Saifullah.

Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf menuturkan jika perhatian besar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu menjadi dorongan utama pelaksanaan program tersebut.

Sebagai informasi, Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang masuk desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Sekolah Rakyat berupa asrama serta dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang kelas, asrama siswa dan guru, lapangan olahraga serta perpustakaan.

Ia juga menegaskan, untuk masuk ke Sekolah Rakyat tidak akan dilakukan tes akademik, yang utama anak harus sehat.

Lebih jauh, Gus Ipul menyoroti kisah Naila yaitu anak dari keluarga kurang mampu yang tinggal berdesakan dengan anggota keluarga lain di rumah tidak layak huni.

Naila sempat mendapat atensi langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai potret kemiskinan yang perlu untuk dilakukan intervensi dengan segera.

Ibu Naila, Nurlia, mengungkapkan rasa syukur karena anaknya dapat masuk Sekolah Rakyat dan mendapat bantuan rumah layak huni.

“Alhamdulillah, Naila bisa lanjut SMP lewat Sekolah Rakyat. Kami sangat terbantu,” imbuhnya.

Naila yang merupakan penerima beasiswa Sekolah Rakyat berharap agar kelak mampu menjadi guru dan membanggakan orangtuanya.

“Saya ingin sekolah supaya bisa wujudkan cita-cita,” harap Naila.

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyambut baik hadirnya Sekolah Rakyat. Dukungan nyata ditunjukkan dengan menyediakan gedung untuk Sekolah Rakyat dengan kapasitas sebanyak 400 orang.

“BPSDM memang Sumber Daya Manusia, saya ingin memanfaatkannya untuk masyarakat saya terutama yang membutuhkan,” ungkapnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news