Waspadai Black Mold! Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius

6 hours ago 1

KabarMakassar.com — Black mold adalah jenis jamur berwarna hitam atau kehijauan yang umumnya tumbuh di area yang memiliki tingkat kelembapan tinggi, minim cahaya, dan bersuhu hangat.

Jamur tersebut sering ditemukan pada permukaan seperti dinding yang lembap akibat rembesan air atau atap rumah yang mengalami kebocoran.

Keberadaannya tidak hanya menurunkan nilai estetika ruangan dan menyebabkan kerusakan pada berbagai benda di rumah, namun juga dapat menimbulkan risiko serius terhadap kesehatan penghuni rumah.

Dikutip dari Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan, Jamur hitam, yang secara ilmiah dikenal sebagai Stachybotrys chartarum, memiliki kemampuan untuk tumbuh pada permukaan atau benda yang mengandung bahan organik seperti selulosa.

Beberapa contoh diantaranya kertas, kayu, serta dinding rumah yang terbuat dari bahan tersebut. Munculnya black mold acap kali ditandai oleh bercak berwarna hitam, hijau, abu-abu, atau coklat yang dapat tampak basah, berlendir, atau memiliki tekstur mirip serbuk jika disentuh.

Selain penampakannya yang mencolok, black mold juga bisa dikenali melalui baunya yang khas. Jamur tersebut biasanya mengeluarkan aroma apek atau bau tanah yang menyengat.

Kontak langsung dengan jamur ini, baik melalui sentuhan maupun melalui udara saat spora jamur terhirup, dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Karena itu, penting untuk mengetahui berbagai faktor penyebab kemunculan black mold dan segera mengambil langkah pencegahan agar jamur tersebut tidak berkembang biak dengan subur di dalam rumah.

Berikut bahaya black mold untuk kesehatan

1. Iritasi kulit

Paparan terhadap black mold, baik melalui udara maupun kontak langsung dengan kulit, tidak hanya mampu menyebabkan gangguan pernapasan, tetapi juga bisa mengiritasi kulit, terutama pada individu yang memiliki riwayat rhinitis alergi, alergi terhadap jamur, atau kulit yang sensitif.

Iritasi kulit yang disebabkan oleh black mold umumnya ditandai dengan rasa gatal, kulit yang kering dan bersisik, kemerahan, serta ruam, serta kadang-kadang muncul benjolan kecil yang berisi cairan.

2. Gangguan kognitif

Walau hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan dampaknya, paparan terhadap black mold dalam waktu yang lama serta secara terus-menerus sering dianggap mampu memengaruhi suasana hati seseorang.

Tidak hanya itu, terlalu lama terpapar dengan jamur ini juga diyakini dapat menyebabkan berbagai gejala fisik dan psikologis, seperti munculnya sakit kepala yang berulang, perasaan mudah marah atau cemas, serta gangguan pada pola tidur. Beberapa orang bahkan melaporkan kesulitan untuk berkonsentrasi akibat paparan yang berkepanjangan terhadap black mold.

3. Gangguan pernapasan

Ketika spora dari jamur hitam terhirup secara tidak sengaja, partikel mikroskopis ini bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Iritasi tersebut kemudian mampu memicu berbagai keluhan, seperti bersin yang terus-menerus, batuk kering atau berdahak, rasa gatal pada tenggorokan, serta hidung yang terasa tersumbat atau tidak lega.

Kondisi tersebut cenderung lebih parah dan sering terjadi pada individu yang memiliki riwayat rhinitis alergi maupun asma, karena sistem pernapasan mereka lebih sensitif terhadap paparan alergen misalnya jamur.

4. Infeksi paru

Individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah atau sedang menderita penyakit paru-paru lebih berisiko mengalami infeksi jamur, terkhususnya jika mereka sering terpapar black mold dalam jangka waktu tertentu.

Salah satu jenis infeksi serius yang dapat terjadi akibat paparan tersebut adalah mikosis, yaitu kondisi medis di mana jamur tumbuh dan berkembang di dalam paru-paru.

Mikosis adalah penyakit yang tergolong serius dan tidak boleh dianggap remeh, sehingga memerlukan penanganan medis sesegera mungkin dari tenaga profesional, seperti dokter spesialis paru.

Gejala yang umumnya muncul pada penderita mikosis cukup beragam, antara lain batuk yang disertai darah, demam yang berlangsung terus-menerus, serta rasa nyeri pada sendi dan otot.

Tidak hanya itu, penderita juga bisa mengalami sakit kepala, sering berkeringat pada malam hari tanpa alasan jelas, serta merasa sangat lelah meskipun sudah cukup beristirahat.

Faktor penyebab munculnya black mold

Terdapat berbagai faktor yang mampu memicu pertumbuhan black mold di dalam rumah. Berikut ini beberapa penyebab umum yang patut untuk diperhatikan:

1. Kondisi ruangan yang lembap

Black mold amat menyukai lingkungan yang memiliki tingkat kelembapan tinggi. Oleh sebab itu, jamur tersebut sering dijumpai di ruangan yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik. Beberapa area rumah yang sering menjadi tempat pertumbuhan jamur ini adalah kamar mandi, dapur, juga ruang cuci, karena ketiganya cenderung lembap dan minim ventilasi.

2. Rembesan atau kebocoran air
Air yang merembes dari pipa yang bocor atau dari atap yang rusak mampu membuat area sekitarnya menjadi basah dan lembap. Jika kondisi tersebut dibiarkan tanpa penanganan, maka permukaan seperti dinding dan kusen jendela yang terus-menerus terkena air berpotensi menjadi tempat berkembangnya black mold.

3. Dampak dari banjir

Setelah banjir surut, berbagai permukaan dan barang seperti kayu, dinding, atap, karpet, kain, maupun kertas cenderung masih menyimpan kelembapan. Karena sifat bahan-bahan itu mudah menyerap air, mereka menjadi lingkungan yang amat ideal bagi pertumbuhan black mold jika tidak segera dikeringkan atau dibersihkan.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news